Monday, December 25, 2006

Birthday Cake

Yup, aku baru aja ulang tahun beberapa hari yang lalu. Sebenernya sih keluargaku nggak punya tradisi merayakan ulang tahun, paling cuma ngucapin selamat doang. Paling banter ya menyediakan makanan yang lebih istimewa dari biasanya.
Kue ulang tahun? ... ndak pernah...

Setelah kerja, punya temen2 cewek yang nggak mau rugi kalo ada temen kerja ulang tahun :p, baru deh ada ritual ngrayain ulang tahun kecil2an intern di kantor. Traktir makan siang dan kadang beli kue tart atau sejenis buat ritual potong kue.

Lalu ketika mulai bergelimang (cieeh bergelimang..) di dunia maya, hadirlah beberapa teman dari berbagai latarbelakang. Awalnya sih aku males buka data soal hari ulang tahun. Ngisi form tanggal lahir di internet suka asal2an aja. Tapi lama2.. ah sudahlah nggak ada ruginya nyantumin tanggal yang bener :) Dan kalo ulang tahun mulai nambah yang ngucapin dari temen2 di milis atau blog.

Lalu muncullah milis yang isinya ada gerombolan yang suka jalan dan makan2 :p
Dan sebuah kejutan muncul di ulang tahunku kali ini, ada yang begitu baik hati menghadirkan kue ulang tahun.... yang untuk pertama kalinya... ada namaku di atasnya!.. :') *hiks hiks terharu* (norak yah?...:D) thanks Ghi and mbak Mira *hug...*


Hehe, maap potonya waktu kuenya tinggal setengah :D .. eh liat, yang ngucapin selamat si Damar, Sekar, ama Ambar.. hihihi... gw dianggap sepantaran ama anak2nya Ghia.. huhuhuhuhu... senangnya :D
Lalu di salah satu kadonya juga ada yang secara spesial terukir namaku di atasnya juga... *tambah terharu.. sampe kelojotan*. Makasih Pan, Bal, Yu, Yie, Far, De, & Wenk.


Memang sih nama yang tercantum bukan nama asliku, tapi setelah sekian lama terbenam di dunia milis dan blogging, nick name "Q" atau "Qyu" sudah terasa begitu melekat pada diriku. Malah waktu ada temen lama yang ngucapin selamat dengan penggalan nama yang berbeda... aku malah merasa aneh :D

Thanks my friends.. thanks a lot. You make me feel so special...

Saturday, December 16, 2006

"Erwin Gutawa - Rockestra" di Kuping Q

Bingung nih, mo ditaruh di blog yang mana ya review musik ini? masak dicampur sama review buku?... udah deh, disini aja :D Aku jelas nggak jago soal musik, sama juga aku nggak jago sastra, tapi nekat aja bikin review. Cuman kalo aku ngereview album musik, itu berarti aku suka banget ama tuh album. Dan begitulah dengan album yang satu ini "Erwin Gutawa, Rockestra"... wuuw.. ROOOCK!! *ngacungin salam metal tiga jari* :D

Albumnya Erwin yang sebelumnya, kayak "Orkestra" instrumental dari lagu2 Badai Pasti Berlalu, trus "Salute to Koes Plus", aku juga suka bangeeeet. Kayaknya sih karena aku memang suka banget sama yang berbau2 orkestra gitu. Tapi bukan musik orkestra klasik gitu ya... suka juga sih tapi sering ngantuk kalo dengerin yang seperti itu :D Lebih suka kalo udah digabungin sama yang rada ngepop :)

Dari judul albumnya jelaslah ini adalah perpaduan dari musik rock yang dimainkan dengan orkestra. Dan nggak tanggung2, orkestra yang diangkut oleh Erwin Gutawa di album ini adalah "London Symphony Orchestra", salah satu orkestra terbaik di dunia. Rekamannya juga di Abbey Road Studio London. Dan yang membanggakan, mereka membawakan hanya lagu2 karya pemusik Indonesia :)

Rock campur orkestra? kayaknya nggak susah sih ngebayanginnya. Secara udah banyak ya, lagu2 rock yang menggabungkan unsur orkestra di dalamnya seperti lagu2nya Queen atau Haloween. Gampangannya sih, tinggal nambahin drum untuk mengarahkan ritme orkestra agar lebih ngepop or ngerock, lalu kalo mau lebih terasa ngerock ya tambahin lagi ama distorsi dari gitar listrik :) Itu bodo2annya.. kenyataannya pasti lebih rumit dari itu :p

Lagu dan Penyanyinya

"Overture (God Bless Medley)", sebagai musik pembuka dari London Symphony Orchestra dengan Impromptu Choir di latar belakang. Gabungan dari lagu: Menjilat Matahari, Rock di Udara, Balada Sejuta Wajah, dan Huma di Atas Bukit. Tentunya... kereeeeen... megah... seru... waaaah.. Katanya dipilih medley dari lagu2 God Bless untuk menghormati grup band tersebut sebagai "pondasi rock Indonesia".

"Kehidupan" lagunya God Bless dibawakan secara duet oleh Andy /rif dan Roy Boomerang. Setengah bagian pertama musik orkestra yang ekspresif mendominasi dengan kemegahannya. Di setengah bagian kedua, musik ritmis ngepop sedikit melunakkan lagu ini sehingga bisa buat goyang2 ngerock dikit :D ... seru, jadi pengen "head bang" :p

"Hilangnya Seorang Gadis", tertulis lagu ini ada di album "Freedom of Rhapsodia" keluaran tahun 1972. Band apa itu ya? siapa personilnya?. Di album ini dibawakan oleh pendatang baru Ryo Domara. Suaranya bersih dengan oktaf yang tinggi, tapi nggak terlalu ngerock. Denger lagu ini.. kok jadi teringat sama 'hilangnya seorang gadis' yang jadi headline dimana-mana itu ya... :(

"Rock Bergema" lagunya grup band Roxx, keluaran tahun 1992. Dinyanyikan secara ekspresif oleh Yopie "Mata", pendatang baru dengan suara serak yang emang cocok buat ngerock. Lagunya rada rock n roll gitu, jadi bisa buat sambil goyang2 :)

"Malaria" oleh Kikan Cokelat. Ini lagunya kang Harry Roesli, panteslah kalo liriknya rada asal semaunya. Mellow banget untuk ukuran rock. Aku jadi bertanya2, batasan rock itu apa sih? (batasan rock itu di ban pinggang ke bawah mas... di atas ban pinggang itu kemeja atau blouse... hihi, itu rok kaleeeee :p )

"Perang Dengan Hati" lagu baru ciptaan Erwin Gutawa dan Harry Budiman untuk pendatang baru temuannya, Ryo Domara. Rada ngepop, mengikuti arus trend lagu2 ngetop dari grup2 band saat ini. Orkestranya juga nyelip2 dikit aja. Kalo promosinya gencar, bisa jadi lagu ini bisa ngetop di pasar musik yang saat ini memang didominasi lagu2 dari grup band.

"Jenuh", pernah dibawakan oleh Ahmad Albar di Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarno Putra I, tahun 1979. Kali ini yang dapat jatah nyanyiin adalah Pinkan eks "Ratu". Hah? Pinkan ngerock? rada surprise memang. Suara sengau nya cocok juga sih buat ngerock, cuman kok kecentilan yah?

"Kasih Tak Sampai" ciptaannya Piyu Padi dimainkan instrumental oleh London Symphony Orchestra. Kebayang dong, lagu sentimentil indah mellow itu dibawakan oleh full orchestra... Tapi, tapi... kok cuma sepotong reffrainnya doang sih :(


"Kuingin" oleh Nicky Astria. Lagu milik Gigi ini dibawakan dengan suara teh Nicky yang masih tetap bening dan powerfull. Awalnya tidak terlalu banyak variasi, tapi di bagian akhir ditutup dengan full orkestra yang megah ala lagu2 festival.

"Sesal" lagu baru ciptaan Budi Rahardjo dan Affan Syafi'i untuk Yopie "Mata". Lagunya nggak terlalu ngerock, tapi didukung vokal Yopie yang serak dan arransemen yang ekspresif jadi lumayan lah. Tanpa itu lagu ini bakal jadi lagu pop yang ngebosenin.

"Kemarau" yang pernah populer dari grup lawas The Rollies di tahun 1979, kali ini dilantunkan oleh Armand Maulana. Arransemennya tampaknya disesuaikan banget dengan karakter Armand yang gayanya rada2 kayak orang mabok itu :D

"Jangan Lagi Ada Angkara" lagunya Nicky dibawakan oleh Ahmad Albar. Full orkestra, keren.. Suara Ahmad Albar yang udah gaek ternyata masih tetap terjaga dan powernya masih lumayan kuat.

"Bendera" lagu ciptaan Eross Sheila on 7 yang dipopulerkan oleh band Cokelat ini dimainkan secara instrumental oleh London Symphony Orchestra. Cuman sepotong pendek sih, tapi ...wuih.. arransemen orkestranya ala lagu kebangsaan gitu..

***

Kalo nggak salah, sebelum album ini keluar sempat ada konsernya di Jakarta dengan judul sama bukan? Konser "Rockestra", besutan Erwin Gutawa juga. Aku nggak tau apa materinya sama dengan yang ada di album ini.

Oh ya, tau nggak di bagian "Thanx To:", ada nama seseorang yang lumayan akrab sering aku liat email2 yang aku terima. DENNY SAKRI :) sebagai salah satu nara sumber... waaaa! salut deh sama om yang satu itu. Dan hebatnya adalah beliau menjadi member dari salah satu milis yang aku dirikan... wow! *salam tiga jari*. Makanya sebagai penghormatan, judul posting ini nyontek judul2 review dari om Denny Sakri yang sering dikirim ke milis :)

Tapi yang jelas album ini: kereeeeeeeen....!! Bakalan bertengger lama nih di playlistku buat nemenin kerja kalo lagi perlu penambah semangat :)
*sambil head bang sendirian di kamar* hihihi...

Thursday, December 14, 2006

Origami

Orang2 pada ribut soal per"gami"-an, boleh dong ikutan... ;)

Bahan baku:
  • Kertas yang tidak terlalu kaku, agar mudah dilipat mengikuti bentuk yang diinginkan.
  • Tapi juga tidak terlalu lemas seperti kain. Dibutuhkan kertas yang mampu menegakkan diri.


Peralatan dan Perlengkapan:
  • Dua belah tangan. Membuat karya origami hanya dengan sebelah tangan tidak akan pernah sampai pada tujuan.
  • Tangan yang bersih. Tangan yang kotor akan menimbulkan noda dimana-mana.
  • Buku panduan origami, terutama bagi pemula.
  • Rencana yang pasti, tentang bentuk seperti apa yang ingin dibuat. Jika tujuan bentuk akhirnya tidak pasti dan berubah-ubah, kertas lipatnya lama2 bakal lecek.
  • Niat dan tanggung jawab, untuk menyelesaikan pekerjaan ini hingga selesai.


Cara Kerja:
  • Siapkan kertas, bersihkan kedua belah tangan, buat rencana matang tentang bentuk yang akan dibuat.
  • Lakukan lipatan pertama dengan cermat dan seksama. Lipatan pertama sangat menentukan kesempurnaan bentuk selanjutnya.
  • Koordinasikan kedua belah tangan agar bisa bekerja sama saling mendukung dengan baik.
  • Jangan melakukan lipatan dengan terlalu kasar, karena kertas adalah benda yang rapuh mudah robek.
  • Ukurlah dengan pasti sebelum melakukan setiap lipatan.
  • Setelah pasti, bentuklah lipatan yang tegas. Lipatan yang tidak tegas tidak akan memberi bentuk akhir yang sempurna.
  • Perhatikan dan cermati simetri setiap lipatan. Antara bagian kanan dan kiri harus seimbang.
  • Lihat kembali buku panduan setiap saat, agar tidak terjadi salah lipat yang meninggalkan bekas.


Tangan ketiga? buat apa? susah lagi koordinasinya.
Yang ada juga paling tangan pertama sok pengen bikin proyek baru dengan tangan ketiga :p
Lalu proyek sebelumnya dengan tangan kedua gimana?
Ya tangan kedua harus ikhlas dibagi waktunya.
Tapi ati-ati jangan sampai tangan kedua merasa diabaikan sehingga merusak proyek antara tangan pertama dan ketiga atau sebaliknya :p

Ha? nggak nyambung?...
Eh, ini ngomongin soal Origami yaa... bukan yang 'gami' lain :p
Kalo situ keisengan nyambung2in, ya sok wae, terserah penafsiran situ :D

Wednesday, December 13, 2006

Lebih

Secara sadar atau tidak, kadang aku suka terperangkap dalam permainan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Orang lain yang memiliki sesuatu hal yang lebih daripada aku. Entah itu kelebihan yang bersifat materi maupun immateri. Akupun larut dalam pengandaian: kalau aku juga memiliki kelebihan seperti orang itu... hmmm... kayaknya bakal menyenangkan hidupku...

Kalau punya materi lebih banyak... Kalau punya karier lebih bagus... Kalau punya skill lebih tinggi... Kalau punya negara lebih maju... Kalau punya kesempatan lebih luas... dan lain sebagainya...

Tapi saat aku berkhayal terlalu dalam, hingga menyatu dengan sosok yang aku andaikan, yang memiliki segala kelebihan itu... kok... ternyata aku berkhayal lagi berharap untuk mendapatkan kelebihan yang selanjutnya ya?...

Kenapa begitu? Kenapa manusia itu tidak pernah bisa puas dan berhenti saja di satu titik untuk menikmati pencapaiannya ya? Apakah manusia memang cenderung menuntut dirinya untuk menjadi orang yang ter-segalanya di dunia?

***

Dulu, saat manusia masih hidup dengan mengikuti irama alam, mereka hidup tanpa banyak tuntutan. Mereka mengambil sebagian dari alam sebatas apa yang mereka butuhkan, dan meninggalkan sisanya. Tidak ada keinginan untuk memiliki lebih dari apa yang mereka perlukan. Sebuah kebijaksanaan untuk hidup serasi dan harmonis dengan alam dari sebuah kehidupan yang kita bilang.... "primitif".

Lalu konon kabarnya dunia ini bergerak menuju ke arah kehancurannya saat manusia mulai menjadi serakah, ingin memiliki lebih banyak. Saat manusia mengeksploitasi alam dan isinya agar melayani dan memenuhi segala keinginannya. Dan kehidupan yang seperti itu kita bilang... "modern".

***

Lihatlah beberapa kasus2 heboh terakhir. Mereka yang menurut ukuran umum sudah berada di pencapaian yang tinggi karena hanya segelintir orang yang bisa berada di posisinya, ternyata masih mencari dan menginginkan "lebih". Yang korupsi lah, yang selingkuh lah, yang overdosis lah, atau yang perang lah... Semuanya terjadi karena tidak mau melihat apa yang sudah di tangan, mereka maunya "lebih banyak lagi".

Apa jadinya jika dunia ini semakin penuh berjejalan dengan manusia-manusia yang menuntut "lebih banyak" tanpa mau tahu batasan?

Friday, December 08, 2006

Sabda Alam

Pernah denger nggak soal kehidupan manusia di jaman primitif?

Dari yang aku baca, katanya nih, di jaman primitif itu perempuan mendapat posisi yang sangat terhormat. Kenapa begitu, karena perempuan lah yang dapat melanjutkan keturunan. Perempuan yang memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Bahkan patung dewa paling tua yang pernah ditemukan berwujud patung seorang ibu yang sedang mengandung.

Apalagi ketika perempuan berhasil menemukan cara bercocok tanam untuk memproduksi makanan sendiri. Perempuan menjadi semakin tidak bergantung kepada laki-laki. Laki-laki hanya dimanfaatkan kekuatan fisiknya sebagai pelindung kelompok.

Namun selanjutnya keadaan mulai berbalik, ketika manusia primitif itu mulai bisa menjinakkan binatang untuk diternakkan. Sambil menggembalakan ternak, mereka mengamati proses reproduksi binatang. Dan para laki-laki primitif itupun baru menyadari bahwa : Seks ada hubungannya dengan kehamilan!! WOW!
*kemana aja om?* :p

Laki-laki baru tahu kalau mereka punya andil besar dalam kelahiran seorang anak. Merekapun mulai menelusuri kembali yang mana anak2 yang ia punya saham dalam kelahirannya, dan dia kasih stempel sebagai "Milikku". Lalu dia mencari perempuan yang telah melahirkan anak2 miliknya, dia beri stempel juga "Milikku". Dengan berbekal kekuatan fisiknya, dia bisa memaksakan kehendaknya itu.

Dan dimulailah masa berlakunya lagu "Sabda Alam":
.....wanita dijajah pria sejak duluuuu.....

sumber: "Kartun Riwayat Peradaban 1", ada juga di novel "Daughter of God"

Thursday, December 07, 2006

Nila Setitik

Beberapa hari ini aku dikejutkan oleh perubahan sikap yang cukup drastis dari orang2 di sekitarku. Perubahan sikap setelah mengetahui Da'i kondang itu melakukan pernikahan kedua. Peristiwa itu saja sudah cukup mengejutkan, masih ditambah lagi dengan kejutan betapa mudahnya orang hilang kepercayaan.

Memang sangat pantas jika banyak orang kecewa. Orang yang sebelumnya dijadikan panutan, dianggap sebagai teladan patokan moral, tiba-tiba mengakui telah melakukan suatu tindakan yang ditentang banyak orang. Meskipun tindakan itu memang tidak dilarang dalam standar moral yang diajarkan.

Tapi yang aku heran, tiba-tiba saja orang2 di sekitarku berbalik pendapat 180 derajat terhadap sang Da'i. Saat ini sang Da'i di mata mereka sudah kehilangan kharisma sama sekali. Bahkan lebih dari itu, sang Da'i seolah sudah menjadi penjahat seks yang tidak termaafkan. Hujatan, cacian jadi pembicaraan setiap saat dan disebarluaskan dimana-mana.

Tidak tersisa lagi segala ajaran moral yang pernah disampaikan sang Da'i, hilang dirusak oleh setitik nila. Yang ada malah semuanya dijadikan lelucon dan ejekan untuk menyerang sang Da'i. Sang Da'i sekarang berubah menjadi simbol orang yang haus seks :( Dan orangpun menganggap ajarannya hanya akan mengajak orang untuk menjadi seperti dirinya. Ngawur memang, tapi begitulah yang terjadi...

Padahal selama ini ajaran moral yang disampaikan sang Da'i adalah suatu ajakan kepada kebenaran yang disampaikan dengan cara yang menyejukkan. Ngerinya, jika kemudian sikap antipati itu berkembang menjadi penolakan terhadap setiap ajaran moral, karena identik dengan tindakan tidak termaafkan dari sang Da'i.

Yang aku tangkap sih, sebagian orang2 itu adalah orang yang suka mendramatisir masalah, membesar-besarkan dengan bumbu bikinan sendiri agar bisa membuat pembicaraan yang menghebohkan dan menjadi pusat perhatian saat ngobrol dengan orang lain. Tidak tertutup juga kemungkinan adanya orang2 yang memanfaatkan kesempatan untuk menghancurkan dari dalam (ingat pernah ada buku "Rapor Merah"?).

Aku sendiri juga kecewa, karena ternyata sang Da'i cukup egois dengan melakukan tindakan itu. Tapi tidak kemudian membuat aku melupakan semua ajaran yang selama ini aku pernah ikuti, karena sumber ajarannya adalah sumber yang benar, dan ajakannya pun dalam ceramah2 sebelumnya adalah ajakan ke arah yang benar.

Soal poligaminya sendiri menurutku... entahlah, yang pasti itu diperbolehkan oleh ajaran agama. Asalkan semua pihak ikhlas, ya silakan. Meskipun terlihat banget siapa yang paling egois karena mengharapkan orang lain berkorban dengan ikhlas untuk dirinya. Ada seorang saudara yang mengalami hal itu, dan komentarku hanyalah, "Setiap tindakan ada resikonya, apapun yang dipilih masing2 bakal ada masalah di belakangnya, sampean harus siap dengan semua itu."

Saturday, December 02, 2006

Madol ke Dufan

Ini sebenernya cerita minggu lalu. Tepatnya hari Jumat minggu yang lalu. Awalnya nggak ada niat mo ditulis disini. Tapi karena tiba-tiba aku jadi rajin nulis, dan pengen nulis sesuatu lagi... terpikirlah untuk nulisin pengalaman minggu lalu itu. Apalagi di antara tujuh orang peserta itu ternyata tidak ada yang menuliskannya di blog mereka.


Jadi begini, kebetulan Dufan lagi ada promosi potongan harga yang cukup menarik untuk tiket masuk terusannya dalam rangka ulang tahunnya yang ke 21. Muncullah ide di antara genk 80-an untuk rame2 maen ke Dufan. Asik juga tuh. Dan kemudian muncullah ide gila untuk ke Dufan di weekdays, soalnya kalo weekend pastilah rame banget apalagi lagi ada diskon gitu. Keputusan pun disepakati. Dan kita pun rame2 meliburkan diri dari pekerjaan pada hari yang ditetapkan. Sebagian ambil cuti, sebagian minta ijin dengan aneka alasan. Aku? ....kebetulan pagi itu emang rada meriang nggak enak badan, jadilah aku ijin nggak masuk dengan alasan itu. Bukannya dipake istirahat biar kembali fit, malah ikut maen ke Dufan... hehehehe...

Setelah aku diijinkan untuk tidak masuk kerja, aku sempet mikir... eh? apa yang sedang aku lakukan ya? :D ....Maklumlah sepanjang perjalanan karir bersekolah dan bekerja belum pernah bolos demi maen-maen :D

Bahkan para peserta madol pun sempat terkesima melihat aku ikutan join dan berani bolos kerja hanya demi ke Dufan... :D hihihi... Genk 80-an emang banyak menimbulkan pengaruh buruk pada diriku :p ... bubarin aja apa yah? hehe jangan dong :D

Dan begitulah, bertujuh ada Made, Irpan, Iqbal, Farah, Shasa, Yuanz dan aku berangkat bersama ke Dufan untuk bersenang2. Karena mobil Made nggak muat buat bertujuh, sebagian naik taxi. Seolah sudah tahu identitas penumpangnya, sopir taxi itu menyalakan radio yang sedang memutar lagu2 jaman 80-an. Nggak tanggung2, yang diputer lagu2 garing kecimpring seperti "Cintaku padamu sedalam lautan Atlantik" dari Ria Resty Fauzi, juga ada yang syairnya begini "Bilang hitam kalau hitam, bilang putih kalau putih.. Katakanlah sayang, bila kau sayang padakuuu..." entah sapa yang nyanyi. Kita2 cuma bisa terpesona dan sekuat tenaga menahan diri agar gak ikutan nyanyi dan goyang... hahahaha... najis!

Di Ancol kita Jumatan dulu, sambil nyempetin berdoa agar selamat dan sukses dalam setiap wahana yang akan kita naikin nanti :)

Setelah itu kitapun beli tiket dan nunggu pintu masuk dibuka pas jam setengah dua. Ternyata walaupun kita milih weekdays, lumayan rame juga yang ngantri masuk. Kayaknya emang pada manfaatin potongan harga yang jarang2 ada itu. Ugh.. panas banget udaranya... untunglah di depan pintu masuk banyak pipa2 yang nyemprotin kabut air biar rada seger. Bisa buat keramas juga tuh kalo mau... hihi.. sayang kita gak bawa sampo.. haha

Pintupun dibuka tepat pada waktu yang dijanjikan. TIME FOR HAVING FUN!!

Bekantan, errr... mirip siapa yah?
Indian, kok mau ya orang2 itu jadi patung di tengah jalan? ... susahnya cari duit :)
Boom boom car, tabrak!.. tabrak!.. tabrak!! kapan lagi :D
Halilintar, gitu doang? :p .. tapi badanku jadi sakit semua berasa kebanting-banting.
Meteor Attack, nonton film nggak jelas di atas kursi yang goyang ke segala arah.
Arung Jeram, waaa! waaa! basaaaah!
Ontang-anting, muter terbang melayang...
Perang Bintang, yang mana sih yang ditembak? :D
Makan sore, mengembalikan energi.
Ashar-an, berdoa lagi.
Kicir-kicir, ini sih arena penyiksaan, bukan permaenan... males ah, biar Yuanz ama Iqbal aja :P
Maghrib-an, udah mulai gelap.
Kora-kora, setengah nyawa masih ketinggalan di atas. Shasa doyan banget yah?
Niagara-gara, antriannya maaaak... padahal cuma gitu doang
Rumah Miring, disoriented bener..
Rumah Kaca, bikin pusing dan claustrophobia..
Boom boom car lagi, tabrak lagi! tabrak lagi! pokoknya tabraaaak!! :D
Carrousel, diiringi musik dangdut live.. asik juga buat penutup.. hihi
.... dan Dufan pun tutup jam delapan malam. Nggak terasa.


Lebih banyak waktu habis buat ngantri, padahal lagi nggak terlalu rame loh. Pulangnya foto2 dulu. Made beli balon kodok entah buat apaan :p. Lalu kita nekat bertujuh masuk di mobil Made. Orang2 yang sudah memasuki usia menumpuk lemak itu pun bertumpuk2, berjejal2, berdesak2an... kayaknya bisa masuk rekor MURI tuh :D

Tapi yang pasti SERUUUUUUU!! nggak percuma bela2in bolos kerja :D
It was really a fun time!! kapan2 lagi yuk! :D

*ps. poto2 minjem hasil cam-nya irpan, yg dari cam-ku nggak ada akunya :D *