Wednesday, December 13, 2006

Lebih

Secara sadar atau tidak, kadang aku suka terperangkap dalam permainan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Orang lain yang memiliki sesuatu hal yang lebih daripada aku. Entah itu kelebihan yang bersifat materi maupun immateri. Akupun larut dalam pengandaian: kalau aku juga memiliki kelebihan seperti orang itu... hmmm... kayaknya bakal menyenangkan hidupku...

Kalau punya materi lebih banyak... Kalau punya karier lebih bagus... Kalau punya skill lebih tinggi... Kalau punya negara lebih maju... Kalau punya kesempatan lebih luas... dan lain sebagainya...

Tapi saat aku berkhayal terlalu dalam, hingga menyatu dengan sosok yang aku andaikan, yang memiliki segala kelebihan itu... kok... ternyata aku berkhayal lagi berharap untuk mendapatkan kelebihan yang selanjutnya ya?...

Kenapa begitu? Kenapa manusia itu tidak pernah bisa puas dan berhenti saja di satu titik untuk menikmati pencapaiannya ya? Apakah manusia memang cenderung menuntut dirinya untuk menjadi orang yang ter-segalanya di dunia?

***

Dulu, saat manusia masih hidup dengan mengikuti irama alam, mereka hidup tanpa banyak tuntutan. Mereka mengambil sebagian dari alam sebatas apa yang mereka butuhkan, dan meninggalkan sisanya. Tidak ada keinginan untuk memiliki lebih dari apa yang mereka perlukan. Sebuah kebijaksanaan untuk hidup serasi dan harmonis dengan alam dari sebuah kehidupan yang kita bilang.... "primitif".

Lalu konon kabarnya dunia ini bergerak menuju ke arah kehancurannya saat manusia mulai menjadi serakah, ingin memiliki lebih banyak. Saat manusia mengeksploitasi alam dan isinya agar melayani dan memenuhi segala keinginannya. Dan kehidupan yang seperti itu kita bilang... "modern".

***

Lihatlah beberapa kasus2 heboh terakhir. Mereka yang menurut ukuran umum sudah berada di pencapaian yang tinggi karena hanya segelintir orang yang bisa berada di posisinya, ternyata masih mencari dan menginginkan "lebih". Yang korupsi lah, yang selingkuh lah, yang overdosis lah, atau yang perang lah... Semuanya terjadi karena tidak mau melihat apa yang sudah di tangan, mereka maunya "lebih banyak lagi".

Apa jadinya jika dunia ini semakin penuh berjejalan dengan manusia-manusia yang menuntut "lebih banyak" tanpa mau tahu batasan?

2 comments:

Anonymous said...

Berapa lapis? .. ratusan .. LEBIH
Berapa lapis? .. ratusan .. LEBIH
Berapa lapis? .. ratusan .. LEBIH

hihihi... sebelum orang lain nyepam pake kalimat itu, gw duluin :p

Loopeen said...

LOL
Dasar Q